Jumat 15 Jan 2016 12:11 WIB

Mensos Kunjungi Tempat Penampungan TKI Bermasalah di Tanjung Pinang

Rep: c39/ Red: Andi Nur Aminah
Penampungan tenaga kerja Indonesia. (Ilustrasi).
Penampungan tenaga kerja Indonesia. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengunjungi tempat penampungan  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah di Tanjungpinang, Kepulau Riau, Jum'at (15/1). Ratusan TKI tersebut dideportasi dari Malaysia dan harus transit di penampungan tersebut lantaran masuk dengan ilegal ke Malaysia.

"Mudah-mudahan Anda sekalian diterima dengan baik oleh keluarga di rumah saat kepulangan nanti, setelah pulang Anda harus mendaftar PKH," kata Khofifah dalam sambutannya di depan para TKI.

Selama ini, para TKI tersebut mengalami kehidupan yang tidak begitu baik di Malaysia. Karena itu, Khofifah mencoba untuk mengurangi beban mereka dengan memantau langsung ke tempat tersebut.

TKI yang ditampung di Asrama Transito tersebut berjumlah 526 orang laki-laki, yang didominasi oleh para pemuda. Khofifah juga akan melanjutkannya kunjungannya ke tempat penampungan yang terdiri dari perempuan, anak, dan bayi di Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC)di Senggarang, Tanjungpinang.

Direktur Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang  Westerling Manalu mengatakan,  jumlah TKI yang tertampung di RPTC tersebut terdiri dari 305 perempuan, dua anak, dan sembilan bayi.  "Semuanya berjumlah 842-an TKI dan akan dipulangkan ke Tanjung Priok," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement