REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Banjir akibat curah hujan yang tinggi mulai melanda beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel).
Banjir diantaranya menggenangi pemukiman warga di Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Kabupaten Pali (Penukal Abab Lematang Ilir).
Penjabat Bupati Mura Riki Junaidi kepada Republika menjelaskan, banjir di Musi Rawas terjadi di Kecamatan Muara Kelingi dan Muara Lakitan.
"Banjir terjadi akibat luapan air sungai Kelingi dan sungai Musi karena hujan yang deras beberapa hari terakhir," katanya, Ahad (17/1).
Menurut Riki Junaidi, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mura, banjir yang terjadi sejak Sabtu (16/1) di Muara Kelingi melanda Desa Bingit Janggut dan Desa Semangus Lama di Kecamatan Muara Lakitan.
Air merendam pemukiman warga dengan ketinggian sekitar 50 cm. Lebih dari 300 rumah warga di daerah itu yang terendam air.
"Kami telah melakukan inventarisasi jumlah korban yang terkena banjir dan telah mempersiapkan posko yang dibangunan BPBD bersama Dinas Kesehatan. Namun sampai hari ini belum ada warga yang mengungsi ke posko," ujar Riki Junaidi.
Selain mendirikan Posko, menurut mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kabupaten Mura juga telah mempersiapkan bahan kebutuhan pokok seperti beras.
"Untuk jumlah bantuan masih menunggu pasti jumlah jiwa yang terkena banjir. Hari ini datanya akan sudah siap," katanya.
Riki Junaidi menjelaskan, banjir yang melanda desa-desa di Muara Kelingi dan Muara Lakitan hampir setiap musim hujan selalu terjadi karena letak desa yang berada diantara beberapa sungai, diantaranya sungai Musi, sungai Kelingi dan sungai Lakitan.
"Jika hujan tidak turun lagi, banjir dalam waktu dua atau tiga hari akan surut. Tetapi jika hujan masih turun, banjir masih akan tetap melanda."
Di Sumatera Selatan, banjir selain menggenangi ratusan rumah warga di Kabupaten Musi Rawas, pekan lalu banjir juga sudah mulai menggenangi rumah warga di Kabupaten Pali.
Akibat hujan deras di daerah ini, banjir melanda pemukiman warga di Kecamatan Talang Ubi. Air dengan ketinggian mencapai sekitar saru meter diantaranya terjadi di Kelurahan Talang Ubi Barat.
Banjir di daerah ini juga terjadi akibat meluapnya air sungai Abab karena hujan yang deras. BPBD setempat mencatat ada ratusan rumah yang terlanda banjir tersebut. Walau warga menganggap banjir yang terjadi merupakan suatu yang rutin, warga tetap merasakan banjir mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.