REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial melakukan kerja sama dengan 14 perguruan tinggi dalam melakukan pendampingan program Desa Sejahtera Mandiri (DSM) untuk mengakselerasi kesejahteraan warga.
14 perguruan tinggi tersebut antara lain STKS Bandung, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, IAIN Antasari Banjarmasin, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Andalas, serta Universitas Jambi.
"Di Kabupaten Bantaeng bekerjasama dengan Universitas Hasanudian Makassar agar proses pendampingan bisa tepat sasaran dan tepat solusi," kata Khofifah, Ahad (17/1).
Dengan menggandeng 14 perguruan tinggi, progam DSM bisa tepat sasaran dan tepat solusi yang ditawarkan bagi warga desa. DSM merupakan perwujudan dari stimulan awal agar terus terjadi penguatan berbagai kebutuhan substantif di daerah.
Selain itu, terang Khofifah, juga untuk pemetaan terhadap masalah-masalah di lapangan. Model pemetaan yang ditargetkan untuk menginventarisir permasalahan, kebutuhan, serta solusi yang tepat dilakukan agar masyarakat bisa lebih mandiri dan sejahtera.
"Insya Allah dengan pemetaan di lapangan tersebut, bisa mendapatkan gambaran yang utuh dan komprehensif," ujarnya.