Kamis 21 Jan 2016 05:41 WIB

Thailand Belajar Soal Kota Kreatif ke Pekalongan

Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan menetapkan alat membatik, canting, sebagai aksesori khas daerah setempat
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan menetapkan alat membatik, canting, sebagai aksesori khas daerah setempat

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, menyatakan kesiapan untuk mempertahankan predikat sebagai 'Kota Kreatif Dunia' melalui pengembangan potensi budaya dan wisata andalan daerah setempat. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa sebagai penyandang Jejaring Kota Kreatif Dunia, pemkot akan mengoptimalkan pengembangan potensi budaya dan wisata andalan yang dimiliknya.

"Sebagai penyandang Kota Kreatif Dunia, kami akan memaksimalkan potensi yang dimiliki karena hal ini akan membuka peluang pasar wisata, mengenalkan produk kerajinan, dan promosi," katanya.

Sebagai penyandang Kota Kreatif Dunia, pemkot akan mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Thailand untuk belajar seputar 'Jejaring Kota Kreatif'. Belum lama ini, Pekalongan mendapat undangan dari Pemerintah Thailand untuk memaparkan masalah tentang 'Jejaring Kota Kreatif'. Bahkan, Thailand juga berkeinginan untuk berkunjung ke Pekalongan untuk mengetahui persis tentang masalah ini.

Untuk kesiapan terhadap kunjungan utusan Pemerintah Thailand, pemkot juga akan menata kawasan "Budaya Jetayu" menjadi "Citywalk" dan Museum Batik. "Sebagai kawasan 'Budaya Jetayu', nantinya lokasi itu hanya digunakan untuk pejalan kaki dan tidak boleh dilalui oleh kendaraan besar seperti bus. Adapun, untuk kendaraan besar akan kami sediakan kantong parkir di Jalan Patiunus," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement