Kamis 21 Jan 2016 18:24 WIB

Kemarau Panjang, Ekspor Mangga Meningkat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Mangga
Foto: Foodbeast
Mangga

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kemarau panjang akibat fenomena el nino kuat yang terjadi sepanjang 2015 lalu berdampak pada meningkatnya ekspor buah mangga dari Cirebon. Namun, hama lalat buah masih menjadi kendala untuk memperluas pasaran ekspor buah tersebut.

''Ekspor mangga pada 2015 meningkat rata-rata 20 persen dibanding 2014,'' ujar Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, Kamis (21/1).

Ali mencontohkan, untuk salah satu eksportir mangga dari CV Sumber Buah Sae, ekspor mangga pada 2014 hanya sekitar 800 ton. Namun pada 2015, meningkat menjadi kurang lebih 1.000 ton.

Meski tak menyebutkan total ekspor mangga di Kabupaten Cirebon, namun Ali menyatakan, peningkatan ekspor mangga juga dialami para eksportir lainnya di Kabupaten Cirebon.

Peningkatan jumlah ekspor sepanjang 2015 itu dipengaruhi musim kemarau yang panjang. Hal tersebut juga ditunjang dengan pemupukan dan teknologi penanaman yang baik.

Ali menyebutkan, buah mangga yang diekspor itu berjenis mangga gedong gincu dan mangga harum manis. Adapun negara tujuan ekspor, di antaranya Singapura, Arab Saudi, Bahrain, Dubai, Qatar, Oaman, Kuwait dan Belanda.

Ali mengakui, kendala yang dihadapi dalam pengembangan ekspor mangga adalah hama lalat buah. Akibatnya, ada sejumlah negara, seperti Jepang dan Korea, yang tidak mau menerima buah mangga ekspor dari Cirebon.

Untuk mengatasi lalat buah itu, Ali menyatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan JICA. Diharapkan, lalat buah bisa dibasmi sehingga ekspor mangga bisa diterima oleh semua negara.

Terpisah, Dirut CV Sumber Buah Sae Cirebon, Ahmad Abdul Hadi membenarkan meningkatnya ekspor buah mangganya pada 2015 dibandingkan 2014. Selain faktor kemarau panjang, meningkatnya ekspor mangga juga disebabkan bertambahnya permintaan konsumen terhadap buah-buahan.

''Ya meningkat 20 - 30 persen,'' tegas Hadi.

Tak hanya dari Cirebon, lanjut Hadi, buah mangga yang diekspornya itu juga berasal dari daerah lainnya di Wilayah Cirebon. Seperti Indramayu dan Majalengka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement