Jumat 22 Jan 2016 17:08 WIB

PKS: Tolak LGBT, Apa Pun Modusnya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Kampanye LGBT di Kampus UI
Foto: sosial media
Kampanye LGBT di Kampus UI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Nasir Djamil mengatakan, kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) merupakan ancaman serius bagi bangsa ini. Semua elemen bangsa harus bahu-membahu untuk mengatasinya.

Masyarakat tidak boleh membiarkan LGBT berkembang dengan segala macam aktivitasnya. Apalagi, komunitas LGBT yang disinyalir sedang penetrasi ke kampus-kampus dengan berdalih kelompok kajian atau diskusi ilmiah.

"Pihak kampus semestinya lebih aware dan sensitif membentengi para mahasiswanya dari upaya-upaya penyusupan paham LGBT ini, apa pun modusnya. Mesti ada ketegasan untuk menolak semua infiltrasi pemikiran yang merusak masa depan tunas-tunas bangsa ini," kata Nasir, Jumat, (22/1). (Ini Alasan Kenapa Pasangan Homoseksual Sering Membunuh).

Beberapa waktu terakhir, ditemukan beberapa laporan bahwa kelompok LGBT mulai menyasar berbagai kampus ternama di Ibu Kota. Mereka masuk melalui kajian bertemakan masalah-masalah reproduksi dan psikologi.

Informasi itu membuat perbincangan tentang kaum LGBT di negeri ini kembali memanas. Sebelumnya, wacana ini ramai menghiasi media di Tanah Air ketika pembahasan revisi KUHP menyentuh pasal-pasal terkait LGBT.

Nasir yang beberapa pekan lalu mengkritisi pasal-pasal yang terkesan melegalkan aktivitas LGBT dalam RUU KUHP ini juga menekankan pentingnya peran para ulama dan ormas Islam dalam upaya mengadang berbagai manuver kelompok LGBT. "Para ulama dituntut untuk secara serius memberikan arahan, bimbingan, pengajaran, sekaligus teladan kepada masyarakat dalam menghadapi virus ini," katanya.

Dia juga meminta para agamawan sebisa mungkin meng-upgrade metodologi dan cara dakwahnya di era yang semakin canggih ini. "Sehingga, seruannya dapat menyentuh semua lapisan," kata Nasir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement