REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan LGBT tak hanya merambah ke kampus-kampus. Bahkan anak-anak SD maupun SMP menjadi sasaran target kaum gay. Hal itu terlihat dari maraknya akun Twitter kaum gay antara lain @GaySDSMP.
Pengamat Pendidikan Mohammad Abduhzen mengatakan, harus ada mata pelajaran berisi sex education yang terintegrasi dengan mata pelajaran terkait.
"Dalam sex education tersebut dijelaskan bagaimana nilai-nilai dan konsep kebudayaan yang kita anut," katanya, Sabtu, (23/1).
Ia melanjutkan, juga perlu dijelaskan bahwa manusia terdiri dari dua jenis, laki-laki dan perempuan. Kalau sudah dewasa nanti mereka menikah dengan lawan jenisnya.
"Tantangan pendidikan saat ini bukan sekedar seks bebas lagi. Tapi tantangan pendidikan jauh lebih berat, yakni seks menyimpang, orangtua dan guru harus disadarkan keberadaan ancaman ini termasuk para pembuat kebijakan," jelasnya.
Saat ini, terang Abduhzen, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia bukan pemahaman agama yang radikal saja. Namun arus LGBT, seks menyimpang juga sudah dahsyat.
Tanpa disadari, lanjutnya, budaya global seperti seks menyimpang sudah masuk ke Indonesia. Ini tak pernah terpikirkan sebab selama ini kita hanya berkutat pada penekanan bersaing ekonomi menghadapi globalisasi.