REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peredaran narkoba saat ini tidak lagi hanya di tempat-tempat elit. Narkoba kini sudah menyasar dan membaur di perumahan-perumahan masyarakat biasa.
Akses untuk mendapatkan barang haram itu pun pasti akan lebih mudah. Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan peredaran narkoba di beberapa kota besar, khususnya di Jakarta, tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya para mafia narkoba dinilai semakin berani dan terbuka.
"Ini sudah sangat mengancam. Pemerintah harus melakukan aksi nyata dalam memberantas peredaran narkoba dan para bandarnya," ujarnya, semalam.
Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menjadi tulang punggung pemberantasan narkoba dinilai tidak bisa sendirian. Badan tersebut harus mendapat dukungan dari kementerian lembaga lainnya, termasuk di antaranya para tokoh masyarakat.
Guru-guru, dosen, pimpinan perusahaan, bahkan hansip-hansip di kelurahan mesti dilibatkan. "Mereka ini kan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setidaknya, mereka bisa diajak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," kata politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Baca juga, Lima Bos Narkoba Dunia yang Paling Jahat.
Sejauh ini, kata Saleh, BNN dan aparat kepolisian sudah melakukan banyak hal. Namun kenyataannya, narkoba belum bisa diberantas tuntas. Bahkan belakangan ini terkesan semakin marak. Fenomena ini bisa saja menunjukkan bahwa peredaran narkoba jauh lebih besar dibandingkan jumlah aparat penegak hukum kita. "Kalau itu betul, Indonesia sudah betul-betul darurat narkoba," ujarnya.