REPUBLIKA.CO.ID, ANCHORAGE -- Sebuah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter menghantam Alaska, Ahad (24/1) pagi. Gempa itu mengejutkan penduduk di wilayah tersebut.
Sejauh ini tidak ada laporan korban cedera, tapi empat rumah hangus karena terbakar setelah gempa. Guncangan juga menyebabkan benda-benda jatuh dari rak dan dinding.
Seismolog Michael West menyebut, gempa tersebut merupakan gempa terkuat di wilayah selatan-tengah negara dalam beberapa dekade. Alaska sering mengalami gempa bumi yang lebih besar atau lebih kuat. Tahun lalu, gempa dengan kekuatan 7,9 skala Richter terjadi di kepulauan terpencil Aleutian.
"Namun, gempa terbaru signifikan karena itu cukup dekat dengan pusat-pusat populasi Alaska," ujar West. Ia menambahkan, gempa susulan bisa berlanjut selama berpekan-pekan.
Sekitar 30 warga dievakuasi dan beberapa orang berlindung di Kenai National Guard Armony. Pekerja memeriksa rumah-rumah yang tersisa pada Ahad sore dengan tujuan memastikan keadaan aman untuk warga kembali.
USGS awalnya melaporkan gempa sebesar 7,1 skala Richter, tapi tak lama kemudian menurunkan kekuatannya menjadi 6,8 SR sebelum menaikkan kembali ke angka 7,1 SR.
Gempa susulan terbesar pada hari itu adalah 4,7 SR. Namun, menurut West, gempa susulan bisa mencapai kekuatan lima hingga enam skala Richter.
Gubernur Alaska Bill Walker dalam sebuah pernyataan merasa lega lantaran kerusakan yang terjadi tidaklah besar. Ia mendesak semua warga Alaska untuk memiliki rencana ketika bencana alam besar terjadi.
Sementara itu, tagar #akquake terus meramaikan Twitter pada Ahad pagi. Kebanyakan orang-orang berbagi pengalamannya tentang gempa dan beberapa mengunggah foto benda yang jatuh dari dinding dan rak.