Senin 25 Jan 2016 11:53 WIB

MUI Minta Jangan Kucilkan Eks Gafatar yang Pulang Kampung

Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1).  (Republika/Wihdan)
Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat tidak mengucilkan kehadiran penganut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke kampung halamannya.

Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, Moch Dzikron di Pekalongan, Senin (25/1), mengatakan bahwa penganut Gafatar merupakan anak bangsa yang menjadi korban dari keadaan karena terpengaruh gerakan.

"Pengikut Gafatar merupakan anak bangsa yang menjadi korban dari elit-elitnya. Oleh karena itu, mari kita sambut mereka dengan baik dan jika tersesat maka kita bimbing," katanya.

Menurut dia, Islam merupakan agama Rahmatan Lil Alamin yang membawa kedamaian, kesejukan, dan keselamatan bukan hanya untuk umat muslim saja tetapi seluruh makhluk di dunia.

Kendati demikian, ia mengingatkan pada masyarakat tetap mengantisipasi gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan RI.

"Oleh karena, untuk menangkal gerakan itu maka dibutuhkan persatuan umat di seluruh Indonesia. Kita jangan mau tercabik-cabik oleh suatu gerakan yang menyesatkan," katanya. Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pekalongan, Rozikin menilai Gafatar merupakan organisasi yang remang-remang karena belum mendapat persetujuan dari pemerintah.

"Jika remang-remang biasanya ada hal yang tidak baik sehingga kita perlu sikapi dengan menjaga kewaspadaan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement