Senin 25 Jan 2016 15:31 WIB

199 Eks Gafatar Pulang ke Tempat Asal

Rep: Andrian Saputra/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah warga eks anggota Gafatar menuruni tangga KRI Gili Manuk beberapa saat setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/1). (Republika/Bowo Pribadi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah warga eks anggota Gafatar menuruni tangga KRI Gili Manuk beberapa saat setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/1). (Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 199 eks Gafatar asal kabupaten/kota se-Jawa Timur telah dipulangkan ke tempat asalnya. Mereka merupakan warga asal Madiun, Gersik, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo Lamongan, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Ngawi, Jombang dan Pasuruan. 

Mereka merupakan eks Gafatar gelobang pertama yang dipulangkan dari Wisma Transito Disnakertrans Jawa Timur pada Senin (25/1) siang. Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengrencanakan akan memulangkan gelombang kedua sebanyak 190 orang pada esok hari. 

Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf berharap setelah dipulangkan ke tempat asalnya, eks Gafatar tersebut dapat langsung berbaur dengan masyarakat dan menjalani kehidupan seperti biasanya.  “Targetnya dalam tiga hari ini semua bisa dikembalikan ke tempat asalnya," kata Saefullah saat  berkunjung ke Wisma Transito, Senin (25/1).

Diketahui total eks Gafatar dari Jawa Timur berjumlah 710 orang. Kendati demikian, sebagianya masih dalam perjalanan kembali ke Jawa Timur dari Pontianank, Kalimantan Barat. Sementara itu bagi eks Gafatar yang masih berada di tempat penampungan dilakukan pembinaan oleh Pemprov Jatim. Kata Saefullah bagi setiap kepala keluarga juga akan diberikan uang bekal sebesar Rp 500 ribu. 

Sementara itu bagi eks Gafatar yang tidak mempunyai tempat tinggal kata Saefullah tetap akan dipulangkan ke Kota/Kabupaten asalnnya. Untuk tempat tinggal, Pemprov menyerahkan pada kebijakan Pemkot/Pemkab setempat. 

“Yang terpenting sekarang pastikan dulu mereka selamat sampai tempat asalnya. Mereka bisa diterima masyarakat dan dapat berbaur lagi,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement