REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding mengatakan dukungan besar partai politik dari sisi kuantitas dan kualitas akan memperkuat pemerintahan sehingga program-program pembangunan berjalan dengan baik.
"Masuknya Partai Golkar dalam partai pendukung pemerintah bukan ancaman bagi PKB. Semakin besar dukungan partai ke pemerintah maka semakin baik bagi kekuatan pemerintah secara politik," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (27/1).
Dia mengatakan, PKB sebagai partai pendukung pemerintah menyambut baik masuknya Golkar sehingga pemerintah kuat dan kerja politik tidak capek. Menurut dia, terkait jatah atau posisi partai di Kabinet merupakan hak Presiden Joko Widodo untuk menentukannya secara proporsional.
"Kami yakin Pak Presiden proporsional, siapa yang bekerja dan siapa yang tidak bekerja," ujarnya.
Karding mengatakan, meskipun partainya menyambut baik masuknya Golkar dalam partai pendukung pemerintah namun posisi oposisi semakin lemah. Menurut dia, oposisi dalam demokrasi harus ada agar berjalan mekanisme "check and balances".
"Kami senang karena Presiden bisa bekerja dengan baik namun oposisi menjadi melemah," katanya.
Karding menilai merapatnya Golkar kepemerintah karena partai itu ingin kembali solid dan agar hubungan dengan pemerintah menjadi baik karena eksistensi partai tergantung Kementerian Hukum dan HAM.
Sebelumnya, Partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum hasil Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, resmi mendeklarasikan dukungannya kepada pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pernyataan dukungan itu disampaikan dalam acara penutupan Rapimnas Golkar pada Senin (25/1).
Wakil Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar Yorrys Raweyai membacakan dukungan tersebut, didampingi 34 Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar, yang turut hadir dalam penutupan rapimnas.
"Berdasarkan keputusan rapimnas, mendukung dan bersama pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla bersama-sama membangun bangsa demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Yorrys.