Rabu 27 Jan 2016 18:19 WIB

Pengamat: Eks Gafatar Perlu Bimbingan Psikiater

Red: M Akbar
  Petugas membantu warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Banten saat tiba di Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1) (Republika/Yasin Habibi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas membantu warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Banten saat tiba di Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1) (Republika/Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengamat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin, Aspiannor menyatakan para eks kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) harus di berikan bimbingan melalui psikiater serta pendekatan agama.

"Para pengikut Gafatar ini butuh bantuan penyadaran secara psikologis untuk mengembalikan semangat hidup dan kepercayaan diri mereka kembali kepada kehidupan normal," ujarnya disela menungu kedatangan eks Gafatar di Pelabuhan Sukarno Hatta Makasar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/1).

Menurut dia, bimbingan secara psikologis harus diberikan oleh psikiater agar mereka lebih nyaman dan tidak menimbulkan efek terhadap kondisi kejiwaan mereka pasca menjalani ajaran menyimpang.

"Efeknya bila tidak diredam bisa menjadi benturan sosial, ini yang harus di antisipasi. Mereka juga adalah warga masyarakat ingin kembali kepada keluarganya dan mereka hanya korban bencana sosial," tuturnya.

Selain itu pasca pembakaran kamp Gafatar di Mempawah, Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Provinsi Kalimantan Barat, lanjutnya, tentu membawa beban psikologis bagi seluruh anggotanya.

"Menurut saya ini adalah bencana sosial yang perlu mendapat atensi dari pemerintah dan semua pihak terkait. Upaya treatmen pola pikir harus dilakukan karena mereka juga adalah warga negara," paparnya.

Kendati demikian, kedatangan mereka kembali ke Sulsel dan daerah lainnya harus disambut baik dan kembali merangkul mereka, karena para pengikut ini tidak bersalah dan hanya terpengaruh ajaran sesat.

"Para eks Gafatar ini bukan musuh kita, tapi saudara kita yang harus disadarkan. Mereka hanya terpengaruh ajaran hingga mereka disesatkan," tambahnya.

Sementara Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makasar Andi Gipping Lantara menyatakan akan menyambut baik para eks Gafatar ini dari Kalimantan Barat di pelabuhan setempat.

Dirinya juga menyebut khusus warga Kota Makassar eks Gafatar sesuai data sebanyak 181 orang dan rencananya akan di tampung di aula Asrama Haji Sudiang dan bergabung dengan eks Gafatar dari kabupaten lainnya yang bersamaan tiba di pelabuhan Makasar, eks Sukarno Hatta malam ini.

"Kami saat ini masih menunggu kedatangan eks Gafatar asal Sulsel di pelabuhan Makasar. Yang jelas kedatangannya kita sambut dengan tangan terbuka karena mereka bukan penjahat. Untuk teknisnya itu dari Dinas Sosial," paparnya.

Diketahui jumlah total eks Gafatar asal Sulawesi Selatan berjumlah total 249 orang dari beberapa kabupaten di Sulsel akan ditampung di Asrama Haji Sudiang kemudian didata serta diberikan ceramah dan motivasi semangat hidup normal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement