REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) membuka ruang ibadah untuk umat Islam di Pusat Pameran dan Konferensi COEX di bagian selatan Seoul. Seremonial pembukaan tempat ibadah tersebut berlangsung Kamis (28/1) kemarin. Dibukanya tempat ibadah tersebut merupakan bagian gerakan mempromosikan kerja sama dan perdagangan dengan negara-negara Muslim.
“Mulai Kamis, dua ruang ibadah Muslim—satu untuk perempuan dan satu untuk laki-laki—akan dibukan mulai pukul 3.00 hingga 22.00 setiap harinya di lantai tiga COEX,” ujar Direktur dan CEO KITA, Kim Inho seperti dilansir Koreatimes.com, Sabtu (30/1).
Ruang ibadah tersebut didesain untuk memfasilitasi wisatawan dan rekan bisnis dari negara Muslim yang mengunjungi trade center tersebut. Dengan adanya ruang ibadah—atau mushalla—di COEX, maka mereka dapat menunaikan ibadah lima waktu, Kim menjelaskan dalam seremonial tersebut. Ruang beribadah tersebut dilengkapi Alquran, kompas yang menunjukkan arah kiblat, sajadah, serta jam.
Permintaan akan ruang ibadah Muslim meningkat tahun-tahun terakhir ini, seiring dengan meningkatnya kunjungan Muslim ke Seoul dengan maksud wisata, pertemuan bisnis, atau bagian dari konferensi dan pameran—misalnya acara-acara MICE.
Sementara di Korea Selatan, terdapat kira-kira 30 ribu hingga 35 ribu Muslim, dengan tambahan pekerja serta pelajar asing yang tinggal di negara tersebut. Selama ini Korea Selatan telah menjalin hubungan baik dengan negara-negara mayoritas Muslim seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Islam di Asia Tengah, Barat, dan Tenggara. Hubungan baik tersebut terutama dibina oleh industri kapal.
“Dahulu, rekanan Muslim kami biasanya membawa karpet dan benda-benda yang dibutuhkan untuk beribadah,” ujar juru bicara Hyundai Heavy Industries.
“Saat waktu sholat tiba, mereka menunaikan ibadah di geladak kapal walau cuaca hujan atau berangin. Maka kami menyediakan ruang ibadah.”