Senin 01 Feb 2016 13:34 WIB

LGBT Ancaman Budaya dan Tata Sosial Agamis di Indonesia

Rep: c25/ Red: Muhammad Subarkah
Ilustrasi LGBT
Foto: EPA/Mike Nelson
Ilustrasi LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin mengkhawatirkan. Belakangan, para pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan LGBT.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Hasyim Muzadi, mengungkapkan kekhawatiran akan adanya kampanye pengembangan LGBT di Indonesia. Kekhawatiran Hasyim semakin menjadi, apabila terdapat kampanye-kampanye pengembangan LGBT di Indonesia, yang dilakukan dengan sengaja ataupun terencana matang.

"Hal tersebut merupakan bahaya terhadap budaya dan tata sosial agamis di Indonesia," kata Hasyin, Ahad (31/1).

Keberanian para pelaku dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus diakui banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang paling menginspirasi, lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi kegiatan yang legal.

Hasyim berpendapat kalau legalisasi yang dilakukan negara-negar barat, khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma etika dan agama. Ia menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada pendekatan sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement