REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi maraknya kemunculan situs-situs berkonten radikal, Wasekjen PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Komunikasi dan Informasi, Siswanto Rawali, meminta semua kalangan terutama pendakwah untuk menangkal penyebaran paham-paham yang kian berkembang diinternet tersebut.
"Harus diluruskan bahwa belajar agama itu harus selektif," kata Siswanto saat dihubungi Republika.co.id, Senin (1/2).
Menurut Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat ini, institusi yang bertugas menangani tentang pembinaan keumatan seperti Kementerian Agama, dan ormas-ormas Islam harus menggiatkan diversifikasi terutama dengan masuk ke media sosial.
Di era teknologi ini, Siswanto meminta para pendakwah agar tidak hanya melakukan dakwah secara manual tetapi juga menggunakan internet sebagai lahan dakwah. (Baca: Damping Anak Mengakses Internet)
Selain itu, Siswanto juga menyarankan agar indikator situs radikal dapat didefinisikan dengan jelas. Ia tidak sepakat dengan indikator radikal yang dipakai sekarang ini jika hanya berdasarkan kata 'jihad'. Kecuali, apabila situs tersebut terangan-terangan mengajak untuk melakukan tindakan anarki atas nama agama maka harus ditindak.