REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Manajemen PSM terinspirasi pencapaian tim 'kecil' Leicester City yang mampu mengejutkan dunia dengan keberhasilan memimpin Liga Primer Inggris hingga berakhirnya musim kompetisi 2015/2016.
Direktur Utama PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM), Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa (2/2), mengatakan hal itu melihat kondisi sejumlah tim besar yang telah melakukan pergerakan agresif dalam mendatangkan pemain di Indonesia Super Competition (ISC) 2016.
"Uang bukan jaminan prestasi. Kita lihat Leicester yang sebelumnya tidak dikenal justru sekarang menjadi perbincangan. Saya kira banyak juga tim dengan pemain non bintang namun bisa bersaing," katanya.
Untuk bisa mengembalikan kejayaan PSM seperti di era perserikatan, kata dia, tidak sepenuhnya harus bergantung dari pemain bintang. Jika pemain lokal bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya juga sudah bisa memberikan kejutan di kompetisi nanti.
Selain komitmen dan kerja keras pemain untuk bisa membuktikan diri, hal yang juga penting dilakukan agar PSM menjadi tim terbaik yakni dengan dukungan seluruh pihak baik itu dari manajemen, kalangan suporter, mayarakat termasuk wartawan.
Jika seluruh unsur itu bisa saling bersikap positif dan mendukung secara penuh perjuangan tim, lanjut dia, maka peluang untuk mengembalikan kejayaan PSM tentu bisa diwujudkan.
"Kami ini juga telah berkomitmen membangun sebuah tim yang terbaik. Mungkin bukan tim mahal namun jika ada kesepakatan dengan seluruh pihak dalam mendukung PSM, saya kira itu bisa kita wujudkan," ujarnya.