REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengundang Aburizal Bakrie dan Agung Laksono di kediamannya, Rabu (3/1).
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut membahas soal rekonsiliasi Partai Golkar dengan melaksanakan musyawarah nasional (Munas) tahun 2016.
JK mengatakan Munas yang akan dilaksanakan sebelum Bulan Ramadhan tahun ini harus mampu menyatukan seluruh kader partai berlambang pohon beringin. Salah satu caranya adalah dengan merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
"AD/ART akan mengalami perubahan untuk memertegas persatuan dalam Golkar," ujarnya usai menggelar pertemuan dengan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, Rabu (3/1).
Menurutnya, pengalaman setahun konflik yang membuat hubungan di internal Golkar agak terpisah harus diperbaiki. Perbaikan ini harus dimulai dari sistem yang ada di internal Golkar sendiri.
Tujuannya, Golkar tetap menjelma sebagai organisasi yang demokratis dan mendapat dukungan dari seluruh pihak. Untuk menuju pelaksanaan Munas Golkar tahun 2016 nanti, kepengurusan akan diserahkan pada hasil Munas Riau 2009.
Seluruh pengurus hasil Munas Riau baru akan menggelar pertemuan pada Kamis (4/1) di kantor DPP Golkar, Slipi. Dalam kepengurusan Riau, dua ketua umum dari dua Munas berada dalam satu barisan.
Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum, sedangkan Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum. Jadi, pasca keluar putusan Menteri Hukum dan HAM, Golkar disatukan dalam kepengurusan Munas Riau.
"Seluruh kepengurusan dari pusat sampai daerah harus solid. Tidak ada group-group lagi, DPP akan satu, Slipi satu," katanya.