Rabu 03 Feb 2016 16:55 WIB

Dua Pabrik Elektronik Tutup, BKPM: Komitmen Investasi Elektronik Justru Naik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kepala BKPM Franky Sibarani
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kepala BKPM Franky Sibarani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, komitmen investasi di sektor elektronik pada awal tahun ini tumbuh 85 persen atau senilai Rp 530 miliar. Tumbuhnya komitmen investasi tersebut merupakan salah satu indikator bahwa kepercayaan investor sektor elektronik di Indonesia tetap tinggi. 

"Komitmen ini merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk menunjukkan bahwa dari sisi iklim investasi dan minat sebenarnya masih tetap tinggi. Ini yang akan didorong untuk segera direalisasikan," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta, Rabi (3/2).

Franky menjelaskan, komitmen investasi di sektor elektronik tersebut salah satunya yakni perusahaan asal Cina yang memanfaatkan layanan izin 3 jam. Nilai investasi yang ditanamkan yakni sebesar Rp 125 miliar dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebesar 1.500 orang. Menanggapi adanya isu tutupnya dua raksasa elektronik yakni Panasonic dan Toshiba, Franky mengatakan, saat ini BKPM sedang melakukan komunikasi dengan perusahaan terkait.

"Berdasarkan komunikasi awal dengan perusahaan, mereka melakukan restrukturisasi untuk  meningkatkan daya saing. Kebijakan pendukung yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing adalah ketersediaan gas dan penerapan SNI untuk produk yang dihasilkan," kata Franky. 

Franky menilai bahwa, pemerintah dalam hal ini selalu terbuka sehingga diharapkan perusahaan dapat menyampaikan jika memang ada persoalan yang dapat difasilitasi. Menurut Franky, sampai saat iini belum ada pemberitahuan resmi kepada BKPM.

"Kalau memang benar terjadi permasalahan, maka perusahaan dapat menyampaikan kepada kami sehingga dapat dicarikan solusinya," ujar Franky.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement