REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta tarif tol jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) diturunkan. Penurunan tarif ini dilakukan untuk memperlancar arus logistik sehingga bisa mendorong perekonomian kedua daerah tersebut.
Penurunan tarif tersebut sudah disepakati dalam rapat terbatas mengenai pembangan wilayah di kaki jembatan Suramadu yang dipimpin langsung Jokowi, Rabu (3/2) siang. Dalam rapat yang digelar di Kantor Presiden tersebut, hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Walikota Surabaya terpilih Tri Rismaharini. Penurunan tarif akan dilakukan secepatnya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, tarif tol Suramadau selama ini cukup tinggi. Truk besar dikenakan tarif Rp 90 ribu, truk sedang Rp 60 ribu, sedangkan mobil kecil seperti sedan tarifnya Rp 30 ribu.
"Presiden meminta tarif ini diturunkan. Kalau bisa lebih rendah dari 50 persen," kata Pramono dalam sesi konferensi pers.
Pramono mengatakan, sebelumnya ada opsi untuk menggratiskan tarif tol, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan untuk diturunkan. "Penurunan ini sudah sangat membantu baik masyarakat di Madura dan di Surabaya," kata Pramono.
Selain penurunan tarif tol, pemerintah juga akan membantu proses peningkatan status kepemilikan tanah milik masyarakat seluas 600 hektare di kaki jembatan Suramadu yang berada di Surabaya. Ada 27 ribu kepala keluarga yang menetap di area tersebut dan sejak 1978 mereka tidak bisa meningkatkan status kepemilikan tanahnya.
"Semoga keputusan ini menjadi kado awal tahun yang baik yang bisa diselesaikan," ucap Pramono.