REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat baru saja menolak 30 orang dari ribuan pengungsi Suriah yang mencoba masuk AS, Rabu (3/2).
Penolakan ini imbas dari pengetatan keamanan dan administrasi terkait imigran dan pengunjung lainnya menyusul serangan California dan Paris.
Ratusan aplikasi suaka dari pengungsi juga masih ditahan. Direktur unit layanan Kependudukan dan Imigrasi Departemen Keamanan Dalam Negeri, Leon Rodriguez mengatakan sebagian besar aplikasi telah ditolak.
Juru bicara Rodriguez mengatakan 30 aplikasi pengungsi Suriah ditolak dalam 16 bulan terakhir. Di waktu tersebut jutaan pengungsi tiba di Eropa dan sekitarnya dari Timur Tengah dan Afrika.
Presiden Barack Obama telah berjanji untuk menerima 10 ribu pengungsi yang melarikan diri dari perang. Sejauh ini, AS telah menerima 2.000 pengungsi.
Obama mendapat banyak pertentangan dari Republik terkait kuota pemasukan migran. Ketua Republik di Dewan Perwakilan Komite Keamanan Dalam Negeri, Michael McCaul mengatakan otoritas telah mengidentifikasi sekitar 40 militan yang menyamar sebagai pengungsi agar bisa masuk ke Eropa.
Komite Republik mempertanyakann mengapa Obama ingin memasukan pengungsi Suriah. Menurut mereka, hal itu hanya memberi ruang bagi gerakan militan ISIS untuk menyerang AS dan negara barat lainnya.
McCaul mengatakan komunitas inteligen AS telah mengetahui bahwa ada individu terkait teroris Suriah mencoba mendapat akses masuk AS dalam program pengungsi. Badan terkait AS memutuskan untuk mengetatkan prosedur dan pemeriksaan latar belakang imigran juga pengunjung yang tiba dari Timur Tengah.
Kepala inteligen Departemen Keamanan Dalam Negeri Francis Taylir mengatakan pihaknya secara rutin memeriksa sosial media terkait imigran atau pengungjung yang mencoba masuk AS dilansir Reuters.