REPUBLIKA.CO.ID -- Arab Saudi untuk pertama kali menawarkan pengiriman pasukan darat ke Suriah guna memerangi pemberontak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Saudi, Kamis.
"Kerajaan sangat siap untuk berpartisipasi dalam serangan darat operasi koalisi anti-ISIS di Suriah," ujar juru bicara Kemenhan Brigadir Jenderal Ahmed al-Asiri dalam wawancara dengan Al-Arabiya TV.
Sumber Saudi mengatakan kepada the Guardian, ribuan personel pasukan khusus dapat ditempatkan, kemungkinan berkoordinasi dengan Turki.
Baik Saudi dan Turki sama-sama memiliki tujuan sama yakni menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kedua negara telah menggelar koordinasi militer bersama beberapa pekan lalu.
Asiri menambahkan kemajuan mereka melawan pasukan Houthi di Yaman membuka peluang Saudi untuk menempatkan tentara di Suriah. Keputusan itu kemungkinan akan diambil dalam pertemuan NATO di Brussel pekan delan. "Ada frustasi dalam memerangi Daesh (ISIS)," ujar analis Saudi Mohammed Alyahya.
Baca juga, Ini yang Disebut Algojo-Algojo ISIS.
Jika Saudi benar-benar terlibat dalam pertempuran darat di Suriah, maka bukan tidak mungkin mereka akan bertemu milisi atau tentara Iran yang membela Assad.