Jumat 05 Feb 2016 21:46 WIB

Chikungunya Landa Enam Desa di Bondowoso

Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya
Foto: STRAITS TIME
Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya

REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- Pejabat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyatakan penyakit Chikungunya kini melanda enam desa di wilayah itu dengan penderita yang mencapai 229 orang.

Kepala Dinas Kesehatan setempat dr Imron, melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Arief Soedibyo di Bondowoso, Jumat, menjelaskan enam desa yang terkena serangan penyakit itu semuanya berada di Kecamatan Tapen.

"Desa Gunung Anyar sebanyak 192 penderita, Cindogo 22 penderita, Desa Pal dua orang, Merawan satu orang, Wonokusumo sembilan penderita, serta Desa Jurang Sapi sebanyak tiga penderita," katanya.

Dinas Kesehatan Bondowoso, kata dia, sejak Januari 2016 sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit Chikungunya khusus untuk Kecamatan Tapen tersebut.

"Penderita Chikungunya paling banyak di Desa Gunung Anyar. Daerah tersebut berada di daerah pegunungan, dimungkinkan penyebabnya karena saat ini kan musim hujan sehingga banyak air menggenang. Karena itu warga kami imbau tetap menjaga kebersihan di lingkungannya. Nyamuk penyebar Chikungunya ini paling senang di tempat-tempat genangan air yang bersih, seperti di kaleng kosong yang berisi air hujan," kata Arief Soedibyo.

Ia memaparkan, mewabahnya Chikungunya di enam desa di Kecamatan Tapen ini menyerang orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata penderita mengalami demam tinggi dan rasa sakit di seluruh persendian.

Kini, kata dia, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso sudah mengambil langkah terhadap para penderita dengan melakukan perawatan medis di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masayrakat) Kecamatan Tapen.

Arief Soedibyo menjelaskan bahwa seiring dengan merebaknya wabah penyakit ini, petugas Dinas Kesehatan Bondowoso juga sudah mengambil langkah dan tindakan dengan cara dilakukan pengasapan di enam desa tersebut.

Selain itu, katanya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso juga melakukan penelitian dengan mengirim sampel darah penderita ke laboratorium di Surabaya untuk diperiksa lebih detail.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada virus Zika, maupun DBD, akibat gigitan nyamuk Aides Aigypti," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement