REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda diharapkan maju mencalonkan diri untuk memimpin Golkar. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penampilan dan kinerja politik partai berlambang beringin tersebut.
Pengamat politik Universitas Indonesia Agung Suprio menjelaskan Sosok pemuda harus lebih ditonjolkan memimpin Golkar. Sosok seperti ini dapat menyegarkan partai beringin sehingga dapat lebih dinamis. Golkar tak lagi diwarnai generasi tua yang berusia di atas 60 tahunan.
"Regenerasi akan membuat pohon beringin semakin segar dan subur," imbuh Agung yang juga menjabat Indonesia Public Policy Institute (IPPI), saat dihubungi, Ahad (7/2).
Golkar menurutnya harus melakukan regenerasi kepemimpinan. Tujuannya adalah membuat Golkar semakin maju.
Kelompok muda menurut Agung sangat dianjurkan untuk memimpin Golkar. Mereka akan mampu membawa partai beringin menjadi lebih baik lagi.
Rekam jejak bersih dari persoalan hukum harus melekat dalam sosok penerus Golkar. Jika ini diabaikan maka tak menutup kemungkinan akan merusak citra partai yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut.
Sejumlah kader disebut akan memimpin Golkar. Mereka adalah Nurdin Halid, Setya Novanto, Idrus Marham, Airlangga Hartato, Ade Komarudin, Mahyudin, dan Syahrul Yasin Limpo.
Ade Komarudin kini menjabat Ketua DPR. Pria berusia 50 tahun ini sudah menjadi anggota DPR dari Golkar sejak 1997. Posisi Ade diprediksi menjadi bukti akseptibilitas sekaligus bisa mempertemukan banyak kepentingan. Ade juga dinilai memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah.
Airlangga Hartarto dan Idrus Marham dianggap sebagai figur muda dengan sedikit resistensi. Syahrul Yasin Limpo saat ini masih menjabat gubernur Sulawesi Selatan yang menjadi satu-satunya calon dari ketua DPD Golkar daerah.