REPUBLIKA.CO.ID, TAINAN -- Para pejabat melakukan penyelidikan pembangunan kompleks apartemen Gedung Weiguan Jinlong , Tainan, Taiwan, yang runtuh oleh gempa bumi pada Sabtu (6/2) lalu.
Wali kota Tainan William Lai mengatakan, orang yang selamat dari gempa telah melaporkan terjadi pelanggaran hukum di gedung. Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Lai mengaku, ia telah menghubungi unit peradilan. Kini, kata dia, jaksa secara resmi meluncurkan penyelidikan konstruksi gedung apartemen.
"Kami juga telah menugaskan tiga badan independen untuk menyimpan bukti selama penyelamatan, sehingga kami dapat membantu warga jika mereka ingin mengajukan tuntutan hukum di masa depan. Orang yang membangun bertanggung jawab jika mereka telah melanggar hukum,"katanya seperti dikutip dari laman BBC, Senin (8/2).
Mayoritas 34 orang yang tewas berada di dalam Gedung Weiguan Jinlong. Para pejabat Ahad (7/2) mengatakan, sebanyak 310 orang telah diselamatkan, dengan 100 dari mereka dibawa ke rumah sakit. Total hampir 500 orang terluka, dan 121 orang masih belum ditemukan.
Huang Kuang-wei, (20 tahun), berhasil diselamatkan pada Ahad. Namun, seorang ayi perempuan berudia enam bulan yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan beberapa jam kemudian meninggal di rumah sakit.
Gedung kompleks apartemen Weiguan Jinlong yang memiliki 17 lantai ambruk ketika gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncangnya. Catatan sensus menunjukkan sekitar 260 orang yang tinggal di sana.
Tetapi banyak yang berpikir bahwa lebih dari 300 orang ada di gedung pada saat kejadian, karena beberapa siswa menyewa kamar tidak terdaftar dan penghuni yang mungkin memiliki tamu yang menginap untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada Senin (8/2).