Senin 08 Feb 2016 18:30 WIB

Aceh Utara Kembali Dilanda Banjir

 Sejumlah warga melintasi genangan banjir di Aceh (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad Zein
Sejumlah warga melintasi genangan banjir di Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara selama empat hari terakhir menyebabkan banjir menerjang beberapa wilayah. "Hari ini banjir sudah meluas dan ketinggiannya juga sudah mulai naik. Kami sedang menunggu data dari setiap kecamatan, agar bisa mengetahui daerah mana saja yang mengalami banjir," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Munawar Ibrahim di Lhokseumawe, Senin (8/2).

Daerah yang sudah dilanda banjir sejak Ahad (7/2) yaitu di Kecamatan Lhoksukon, Matang Kuli dan Kecamatan Langkahan. Ketinggian air setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter.

Munawar menambahkan BPBD sudah menurunkan sejumlah personel ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu juga dengan berbagai peralatan seperti perahu karet, pelampung dan berbagai peralatan evakuasi sudah dikerahkan ke lokasi yang dianggap rawan banjir.

BPBD juga mendirikan tenda darurat di depan kantor BPBD Aceh Utara. "Kalau personel semuanya sudah dikerahkan ke setiap lokasi yang dianggap rawan banjir, begitu juga dengan sejumlah peralatan evakuasi," tutur Munawar.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir. Apalagi kalau hujan lebat masih terus terjadi dan genangan air akan meluas.

Masyarakat diharap aktif memberitahukan kepada BPBD Aceh Utara apabila air sudah mulai menggenangi permukiman warga untuk mempercepat evakuasi bila dibutuhkan. "Kalau air sudah mulai naik, maka segera berikan informasi kepada kami agar petugas evakuasi bisa segera datang," ujar Munawar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement