Senin 08 Feb 2016 18:32 WIB

Menteri Puan Minta Perlindungan terhadap Anak Ditingkatkan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memberikan sambutan saat Deklarasi Revolusi Mental di mulai dari Pendidikan di Lapangan Hall Basket, Senayan, Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memberikan sambutan saat Deklarasi Revolusi Mental di mulai dari Pendidikan di Lapangan Hall Basket, Senayan, Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kualitas perlindungan terhadap anak.

Dalam beberapa waktu terakhir, kasus kekerasan terhadap anak dinilai melonjak. Teranyar, kasus penculikan kemudian pembunuhan terhadap J (7 tahun) yang dilakukan JA alias Begeng (35 tahun) di Depok, Jawa Barat. Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan keprihatinan mendalam.

"Tanggung jawab kita semua untuk melakukan upaya-upaya preventif. Jadi bukan hanya orang tua, tapi juga sekolah, guru, kemudian lingkungan sekitar," kata Menteri Puan Maharani saat menerima awak media di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (8/2).

Ia menilai, anak-anak sebagai kelompok yang rentan memerlukan perlindungan yang menyeluruh. Terutama, dari orang dewasa di sekitar tempat tinggal.

Menteri Puan mengingatkan, pelaku kekerasan terhadap anak seringkali merupakan figur yang dikenal dekat oleh si anak. Untuk itu, komunikasi di lingkungan menjadi kunci langkah pencegahan yang efektif.

"Karena biasanya yang melakukan kekerasan pada anak itu adalah orang-orang terdekat yang ada di lingkungannya," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement