Senin 08 Feb 2016 21:57 WIB

Ribuan Pria di Sukabumi Pilih Vasektomi

Keluarga berencana/ilustrasi
Foto: starafrica.com
Keluarga berencana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan ada ribuan pria yang memilih alat kontrasepsi dengan cara vasektomi.

"Sesuai data pada 2015 jumlah pria yang memilih vasektomi sebanyak 2.341 orang dan tahun ini kami masih melakukan pendataan tentang," kata Kepala BKKBD Kabupaten Sukabumi, Ade Mulyadi di Sukabumi, Senin (8/2).

Menurut dia, vasektomi atau kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran sperma peminatnya cukup tinggi, karena si suami atau pria tersebut akan lebih aman untuk melaksanakan progam keluarga berencana (KB).

Selain itu, agar istrinya tidak 'kebobolan', jika dibandingkan dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom maupun pil.

Dari data pihaknya, kecamatan yang paling banyak penyumpang vasektomi berasal dari Kecamatan Pabuaran yang jumlahnya mencapai 321 orang. Walaupun sudah banyak pria yang memilih vasektomi, tetapi hingga saat ini belum sesuai target yakni sebanyak 2.663 pada 2015 lalu.

"Pemahaman pria saat ini sudah bisa dikatakan maju, karena tidak selamanya wanita atau istri yang harus menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan," katanya.

Ade mengatakan dengan semakin banyak pria yang memilih vasektomi progam keluarga berencana (KB) yakni cukup dua anak bisa mudah tercapai, mayoritas pria yang memilih vasektomi sudah mempunyai dua hingga tiga anak dan usianya rata-rata di atas 30 tahun.

Selain itu, tingginya jumlah tersebut tidak terlepas adanya paguyuban dan motivator KB pria yang terus menyuarakan keuntungan memakai alat kotrasepsi untuk pria itu.

Sementara, Kepala Bidang KB dan KR BKKBD Kabupaten Sukabumi Wiwin Winarti mengatakan banyak keuntungan dengan menggunakan vasektomi, seperti hubungan suami istri lebih intim, tidak khawatir istri hamil lagi.

"Yang terpenting bisa menekan lajut pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sukabumi yang saat ini jumlahnya mencapai 2,3 juta jiwa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement