REPUBLIKA.CO.ID, RANGKASBITUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) diminta mengoperasikkan kereta listrik (Commuter Line) yang menghubungkan Stasiun Rangkasbitung-Jakarta guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap Dirjen Perkerataapian bisa mengoperasikan Commuter Line," kata Kepala Stasiun KA Rangkasbitung Kabupaten Lebak Urip di Lebak, Senin (8/2).
Selama ini, pembangunan infrastruktur rel ganda (double treck) antara Stasiun Rangkasbitung-Maja sepanjang 40 kilometer sedang dilakukan pekerjaan. Namun, pekerjaan double treck itu hanya satu lajur yang telah dipasang jaringan aliran listrik atas.
Sebab, pembangunan satu lajur dalam pengurugan tanah dan belum dilakukan pemasangan rel kereta.
Kemungkinan pemasangan rel tersebut diperkirakan Maret-April 2016. "Kami minta PT KAI mengoperasikan kereta listrik dengan satu lajur untuk menghubungkan Stasiun Maja yang sudah terkoneksi rel ganda hingga Jakarta," katanya.
Suhardiman (50), seorang pencinta angkutan KA warga Rangkasbitung mendesak PT KAI mengoperasikan Commuter Line rute Rangkasbitung-Jakarta sehubungan satu lajur sudah selesai pemasangan jaringan listrik atas. Saat ini, perjalanan Commuter Line dari Stasiun Tanahabang-Maja sudah dioperasikan rela ganda.
Sedangkan, Stasiun Maja-Rangkasbitung sepanjang 22 kilometer belum dioperasikan,padahal pembangunan sarana pendukung pemasangan aliran listrik atas sudah selesai. Karena itu, pihaknya berharap PT KAI segera mengoperasikan Commuter Line untuk mengatasi ledakan penumpang.
Sebab Commuter Line tidak dibatasi oleh jumlah penumpang,sehingga semua penumpang bisa terangkut.
Sementara saat ini pelayanan KA lokomotif dibatasi sesuai dengan jumlah tempat duduk. "Kami khawatir banyak penumpang pada arus mudik dan arus balik tidak terangkut dengan alasan kehabisan tempat duduk