Kamis 11 Feb 2016 23:30 WIB

Rusia dan AS Saling Tuduh Terkait Serangan di Aleppo

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi kota di Suriah yang hancur akibat konflik
Foto: Reuters/Jalal al Mamo
Kondisi kota di Suriah yang hancur akibat konflik

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis (11/2), dua pesawat Amerika Serikat membom kota Aleppo di Suriah pada Rabu (10/2) lalu.

Sementara juru bicara Pentagon justru menuduh pasukan pemerintah Rusia dan Suriah menghancurkan dua rumah sakit utama di Aleppo dengan serangan udara.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hanya penerbangan dari koalisi anti kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terbang di atas Aleppo kemarin. Ucapannya merujuk pada aliansi pimpinan AS yang memerangi kelompok ISIS.

"Pada pukul 13.55 waktu Moskow, dua pesawat tempur Angkatan Udara AS A-10 memasuki wilayah udara Suriah dari wilayah Turki. Mencapai Aleppo dengan jalur langsung, mereka melakukan serangan terhadap sejumlah obyek di kota," ujar Konashenkov.

Konashenkov menambahkan target Rusia pada hari itu berada setidaknya 20 kilometer dari kota. Ia juga menyesalkan sikap AS yang enggan berbagi informasi intelijen mengenai target ISIS di Suriah.

Konashenkov mengatakan Rusia telah berbagi informasi intelijennya pada AS namun belum mendapat balasan. Menurutnya Rusia telah berulang kali meminta AS dan sekutunya berbagi informasi untuk menanggapi tuduhan Rusia menargetkan obyek yang salah.

Namun meski Rusia menuduh serangan Aleppo dilakukan pesawat AS, namun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan udara mereka telah mencapai sekitar 1.900 sasaran di Suriah dalam sepekan. Dalam sebuah pernyataan Kamis, mereka mencantumkan sejumlah target seperti Aleppo, Latakia, Hama, Deir ez-Zor, Daraa, Homs, Hasakah dan Raqqah.

Serangan pemerintah Suriah yang didukung Rusia disebut-sebut telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke perbatasan Turki. Namun Moskow menuduh militan yang menguasai Aleppo yang memaksa warga sipil mengungsi ke perbatasan.

Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan telah menargetkan daerah permukiman di Aleppo. Mereka beralasan video yang beredar di media Barat terkait serangan telah direkam jauh sebelum Rusia memulai serangan udara di Suriah pada September lalu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement