Sabtu 13 Feb 2016 01:35 WIB

Satu WNI Jadi Korban Tewas Gempa Taiwan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2).
Foto: EPA/RITCHIE B. TONGO
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyatakan, satu warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas akibat gempa di Kota Hainan, Taiwan, yang terjadi pada pekan lalu.

"Berdasarkan hasil penelusuran tim di lapangan, terdapat korban WNA (warga negara asing) yang meninggal dan diduga merupakan seorang WNI," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Jumat (12/2).

Dia mengatakan, korban meninggal atas nama Ellysabet Sami kelahiran 2 Februari 1970, TKI asal Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Nusron memastikan, korban meninggal akan mendapatkan hak-haknya.

BNP2TKI, ia mengatakan, segera berkoordinasi dengan pihak agensi dan PPTKIS yang memberangkatkan Ellysabet Sami untuk memproses hak-hak yang harus dipenuhi dan disalurkan kepada keluarganya. Selain itu, kata dia, pemerintah akan memfasilitasi pemulangan jenazah serta memberikan santunan untuk pemakaman.

Nusron menjelaskan, identitas TKI yang menjadi korban gempa Taiwan merupakan hasil penelusuran tim Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) yang berhasil menemui penghuni lantai lima gedung yang runtuh akibat gempa. "Tim KDEI masih berada di kamar jenazah untuk memastikan korban dan menunggu hasil identifikasi resmi dari otoritas Taiwan," ujar Nusron menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement