REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sejumlah kondisi usai gempa berkekuatan 6,6 SR yang mengguncang Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (12/2), sekitar pukul 17.02 WITA.
Menurut BMKG, gempa tersebut terjadi di pantai Selatan Sumba, atau menurut USGS (Badan Geologi USA) berada di darat, yaitu di sekitar Waikabuba atau 94 km Barat Waingapu.
"Posko BNPB terus berupaya memperoleh informasi dampak gempa 6,6 SR," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/2).
Sementara itu, ia mengungkapkan, guncangan kuat juga terasa di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat, yang berjarak 26,4 km dari Utara Waikabuba. Listrik sempat padam di sebagian daerah di Tambolaka. Dampak kerusakan akibat gempa belum dapat ditaksir karena kondisi gelap. Bahkan, komunikasi dari Tambolaka ke Waikabuba sempat terputus. Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam, ia mengatakan, terjadi gempa susulan dua kali dengan kekuatan 3,9 SR dan 3,3 SR.
Sebelumnya, pada 27 Januari 2016, pukul 04.59 WIB, wilayah di Sumba Barat juga diguncang gempa 5,2 SR dengan pusat gempa di laut dengan kedalaman 12 km dan berjarak sekitar 139,8 km Barat Daya Waingapu. Guncangan gempa bumi di pantai selatan Sumba Barat yang terletak dekat dengan pusat gempa bumi diperkirakan pada skala IV MMI (modified mercalli intensity). Sedangkan, di Kota Waingapu diperkirakan pada skala III MMI.
Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap) dari BMKG dan USGS, Sutopo mengatakan, intensitas gempa bumi yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Sumba Barat berskala V-VII MMI atau sedang hingga sangat kuat.
Menurutnya, jika memperhatikan intensitas gempa di Sumba Barat yang berkisar antara V-VII MMI, dapat diperkirakan banyak bangunan yang rusak. Apalagi, di sekitar Waikabuba termasuk daerah yang padat penduduknya.
Sutopo mengaku, BNPB telah berkoordinasi BPBD Provinsi NTT serta pihak lain untuk penanganan darurat gempa Sumba Barat. Ia mengungkapkan, BPBD NTT mengalami kesulitan untuk ke Sumba Barat karena gelombang tinggi dan cuaca buruk.