Sabtu 13 Feb 2016 17:38 WIB

Perjalanan Kereta Masih Terganggu Akibat Banjir di Porong

Petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VIII Surabaya memperbaiki rel kereta api menggunakan kereta api Profile Ballast Regulator (PBR) di kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (12/2).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VIII Surabaya memperbaiki rel kereta api menggunakan kereta api Profile Ballast Regulator (PBR) di kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Perjalanan sejumlah rangkaian kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Jawa Timur, pada hari Sabtu (13/2) ini, masih mengalami gangguan akibat banjir yang merendam rel kereta api di Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo.

"Banjir masih menggenangi rel kereta api di kawasan Porong hingga hari ini, bahkan ketinggiannya sudah mencapai 58 centimeter dari atas rel," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop IX, Krisbiantoro di Jember.

Ia menjelaskan, beberapa perjalanan kereta api yang terkena dampak dari banjir adalah KA Mutiara Timur siang dan malam jurusan Banyuwangi-Surabaya, KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto, KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya.

"Jalur rel kereta di Porong yang terendam banjir setinggi 58 cm tidak bisa dilalui oleh sejumlah rangkaian kereta api dari wilayah Daop IX Jember," ujarnya.

Menurutnya, perjalanan KA Mutiara Timur dan KA Probowangi dengan tujuan akhir Surabaya tetap menggunakan sistem operstapen dengan bus dari Stasiun Bangil menuju ke Stasiun Gubeng Surabaya.

"Kedua kereta itu berhenti di Stasiun Bangil, kemudian petugas memindahkan penumpang kereta dengan menggunakan angkutan bus menuju ke Surabaya, begitu juga sebaliknya," jelasnya.

Sedangkan untuk KA Logawa dan KA Sritanjung dialihkan memutar dengan jarak tempuh yang cukup jauh untuk menghindari banjir di Jalan raya Porong yakni melalui rute Bangil-Malang-Kediri-Kertosono-Surabaya.

"Dengan pengalihan rute perjalanan kereta dan sistem overstappen tersebut, maka waktu tempuh perjalanan sejumlah kereta api bertambah dan mengalami keterlambatan tiba di sejumlah stasiun tujuan," jelasnya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement