REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengerahkan 12 unit mesin pompa untuk menangani banjir yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Porong akibat luapan Sungai Ketapang.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Hengki Listia Adi, Sabtu mengatakan saat ini seluruh pompa sudah beroperasi untuk mengurangi genangan air akibat banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong tersebut.
"Saat ini ke-12 unit pompa tersebut beroperasi di sejumlah titik di sepanjang Jalan Raya Porong karena sampai saat ini kawasan itu masih tergenang banjir," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan air banjir yang dipompa tersebut selanjutnya dialirkan ke dalam kolam penampungan untuk selanjutnya dialirkan ke Kali Porong.
"Jika kondisi di Sungai Ketapang masih banjir seperti sekarang ini, kemungkinan banjir di Jalan Raya Porong surut juga sulit. Meski begitu, kami tetap berusaha keras supaya Jalan Raya Porong ini bisa segera digunakan kembali," katanya.
Menyinggung kondisi tanggul penahan lumpur, Hengky mengatakan secara umum bisa dibilang masih aman meskipun curah hujan di wilayah itu cukup tinggi.
"Ada beberapa titik seperti di titik 68 yang ketinggian air di dalam kolam penampungan kurang dari 50 centimeter, sehingga perlu penanganan serius," katanya.
Ia mengatakan untuk penanganan di lokasi tersebut dilakukan penambahan dua pompa dan kapal keruk untuk pengaliran luapan lumpur dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong.
"Kami akan terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi, terutama di Jalan Raya Porong supaya bisa segera digunakan kembali. Sekarang kendaraan yang akan melintas di lokasi tersebut terpaksa dialihkan ke Jalan Arteri Porong," katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo, salah satunya di kawasan Sidoarjo Kota, Bungurasih, Sidokare, Waru, Taman, Krian, dan Candi.
Banjir yang terjadi di Sidoarjo tersebut, salah satunya disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah setempat yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai.