REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Partai Golongan Karya (Golkar) diprediksi akan kewalahan menghadapi momentum Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat tahun 2017, dampak struktur kepengurusan partai beringin di daerah ini masih terbelah.
"Golkar dianggap akan kesulitan menghadapi kekuatan politik lain khususnya di Pemilukada Sulawesi Barat, Februari 2017. Hal itu tak lepas dari belum jelasnya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar," kata Direktur Eksekutif Indeks Politik Indonesia (IPI), Suwadi Idris di Mamuju, Sabtu (13/2).
Ia beranggapan, Golkar yang belum juga menentukan struktur kepengurusan di Sulawesi Barat tersebut bukan tidak mungkin mengganggu konsentrasi Partai "beringin" itu di pesta demokrasi awal tahun depan.
"Kelihatannya Golkar Sulbar masih menunggu hasil Munas, baru melakukan Musda. Jika dilihat pelaksanaan Pilgub yang menyisakan waktu tinggal setahun lagi, ini tentu menghambat mesin politik Golkar untuk bekerja," sebut Suwadi.
Hal itu kemudian diperburuk oleh hasil pemilu legislatif dan Pemilukada serentak beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, dominasi Golkar di kedua momentum politik tersebut tak memberikan hasil positif bagi Partai Golkar.
"Golkar yang cukup terpuruk di Pemilu legislatif dan Pilkada serta dominasinya direbut Demokrat di Sulbar harus dibenahi secara serius. Apalagi jelang pelaksanaan Pilgub nanti," sambungnya.
Suwadi berpendapat, kontestasi jelang pelaksanaan Pemilukada Sulawesi Barat kali ini masih didominasi dua figur terdepan yakni Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka dan Bupati Polman dua periode, Ali Baal Masdar.
"Golkar sebaiknya mengusung Cagub dari eksternal Partai. Apakah itu Suhardi Duka, ABM atau Salim S Mengga kemudian meyodorkan kader untuk diplot sebagai calon Wakil Gubernur," katanya.
Atau kata dia, Golkar mengusung kader maju sebagai Cagub yaitu Enny Anggraeni atau Hamzah Hapati Hasan. Tapi dengan bergegas mengkosolidasikan Golkar dengan secepatnya untuk menggelar Musda untuk menyatukan kader-kader Golkar di provinsi hasil pemekaran Sulsel ini.
"Solidnya kader Golkar butuh kerja keras untuk melawan ABM dan Suhardi Duka. Jika tidak dibenahi secara serius maka bukan tidak mungkin akan kewalahan menghadapi momentum pilgub tahun depan," ujar Suwadi Idris.