Ahad 14 Feb 2016 15:20 WIB

Kecelakaan Beruntun 7 Kendaraan di Jalur Puncak

Kecelakaan beruntun (ilustrasi)
Foto: tmcmetro.com
Kecelakaan beruntun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kecelakaan beruntun terjadi di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (14/2) siang, melibatkan tujuh kendaraan. Dua orang dikabarkan meninggal dunia.

"Informasi awal dikabarkan dua orang meninggal dunia, tiga luka berat," kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena, Ahad (14/2).

Dijelaskannya, peristiwa kecelakaan terjadi pada pukul 12.00 WIB, tepatnya di Tanjakan Selarong, antara bus pariwisata Mulya Sari dengan nomor polisi F 7575 WM yang bergerak dari arah Puncak menuju Bogor.

Diduga bus mengalami rem blong lalu hilang kendali dan menabrak kendaraan Honda City nomor polisi F 1078 KU yang dikemudikan oleh Asep warga Kampung Kalong Sawah, Jaringan, Kabuapten Bogor.

Kecelakaan tersebut juga mengenai mobil Kijang Innova dengan nomor polisi B 1132 CGY yang dikendarai oleh Satpo Ariwibowo warga Jakarta Barat, dan menabrak kendaraan Kijang Grand Nomor polisi B 1569 EMH dikemudikan oleh Mat Sani, beralamat di Depok.

Bus yang hilang kendali mengarah ke kanan, lalu menabrak sepeda motor dengan nomor polisi F 2859 LZ yang sedang terparkir di pinggir jalan, dan kembali menabrak sepeda motor yang datang dari arah bawah (Bogor), serta sebuah truk dengan nomor polisi F 8145 VP yang juga bergerak dari arah Bogor.

"Korban meninggal dunia, supir bus Pariwisata dan supir truk. Jumlah korban luka-luka masih didata di RSUD Ciawi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini upaya evakuasi enam kendaraan yang mengalami kecelakaan sudah selesai dilakukan, kendaraan dibawa menuju Sub Unit Laka Jagorawi.

"Bus pariwisata yang terguling sudah berhasil diberdirikan, tinggal persiapan penderekan," katanya. Sementara itu, arus lalu lintas di jalur Puncak diberlakukan sistem satu arah selama proses evakuasi berlangsung.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement