Ahad 14 Feb 2016 20:40 WIB

Ahmad Satori Ismail Kembali Pimpin Ikadi

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum Ikadi KH Ahmad Satori Ismail.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Ikadi KH Ahmad Satori Ismail.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) telah sukses menggelar Musyawarah Nasional. Munas yang baru digelar untuk kali kedua tersebut kembali memilih Ahmad Satori Ismail sebagai Ketua Umum Ikadi.

Musyawarah Nasional Ikadi kembali mendaulat Ahmad Satori Ismail sebagai Ketua Umum periode 2016-2021. Terpilihnya kembali Satori, dikarenakan Munas menganggap Ikadi baru menjalani satu periode kepemimpinan, meski Munas sempat terlewat beberapa tahun.

Selain Ketua Umum, Munas yang diadakan di Asrama Haji Bekasi turut menetapkan Ahmad Kusyairi sebagai Seretaris Umum. Untuk Dewan Syuro, Munas Ikadi memilih Azhami Samiun Jazuli sebagai Ketua Dewan Syuro, dan Ahmad Yani sebagai Sekretaris Dewan Syuro.

Sementara, Munas yang berlangsung sejak 12-14 Februari 2016 itu menghadirkan dua nama baru untuk memimpin posisi Dewan Penasihat dan Dewan Pakar Ikadi. Hidayat Nur Wahid terpilih sebagai Ketua Dewan Penasihat, sedangkan Taufiqul Azhari dipilih untuk menjadi Ketua Dewan Pakar.

Ketua Umum Ikadi, Ahmad Satori Ismail, mengaku tidak begitu senang lantaran terpilih kembali untuk memimpin Ikadi masa jabatan 2016-2021. Menurut Satori, Ikadi seharusnya melakukan penyegaran atau pembaruan kepengurusan, khususnya pada posisi Ketua Umum.

"Saya sudah lama menyiapkan beberapa kandidat terbaik, ternyata mereka memiliki pandangan berbeda," kata Satori kepada Republika, Ahad (14/2).

Meski begitu, ia mengatakan akan tetap melakukan yang terbaik bagi Ikadi, sekaligus menyiapkan kader-kader terbaik untuk memimpin Ikadi di masa depan. Ia berharap banyak penyegaran dan pembaruan dilakukan para pengurus, pada Munas Ikadi yang akan datang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement