REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan hingga saat ini Kemensos tidak mengalokasikan dana untuk pembinaan kaum lesbian, gay, biseksual, trangender, dan interseks (LGBTI). Ia menegaskan para penyandang masalah kesejahteraan sosial memang menjadi perhatian Kemensos. Akan tetapi tidak ada anggaran yang dikhususkan menyasar komunitas LGBTI.
"Saya tidak melihat itu teranggarkan, mungkin itu di Menko PMK," kata Khofifah, Senin (15/2) di Malang.
Pekan lalu, publik dikejutkan dengan mencuatnya kabar bahwa United Nation for Development Programme (UNDP) mengalirkan dana ke empat negara untuk mendukung kaum LGBT. Lembaga di bawah bendera PBB ini menjalin kemitraan regional dengan Kedutaan Swedia di Bangkok dan USAID.
Dalam situs resminya, UNDP mengucurkan dana sebesar delapan juta dolar AS atau setara Rp 108 miliar. Dana tersebut difokuskan ke empat negara yaitu Thailand, Filipina, Indonesia, dan Cina.
"Inisiatif ini dimaksudkan untuk memajukan kesejahteraan komunitas LGBTI serta mengurangi ketimpangan dan marjinalisasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender," demikian keterangan yang tertulis dalam situs UNDP, Jumat (12/2).