REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Sebuah rumah sakit yang didukung oleh badan amal Doctors Without Borders di kota Maarat al-Numan, Provinsi Idlib, Suriah, hancur setelah empat serangan udara menghantam bangunan rumah sakit tersebut secara berturut-turut .
Seperti dilansir CNN, Senih (15/2) dari gambar yang didapatkan menunjukkan sebagian besar bangunan rumah sakit tersebut berubah menjadi puing. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 22 orang tewas dan delapan lainnya hilang.
Korban yang meninggal terdiri dari pasien, perawat, dan penjaga rumah sakit. Sementara delapan orang yang hilang merupakan staf rumah sakit.
Doctors Without Borders percaya serangan tersebut dilakukan oleh koalisi pimpinan Pemerintah Suriah. Hanya saja hingga kini Pemerintah Suriah tidak menanggapi tuduhan tersebut.
"Ini adalah serangan disengaja terhadap lembaga kesehatan," kata pimpinan Doctors Without Borders, Massimiliano Rebaudengo.
"Penghancuran rumah sakit ini menghilangkan layanan kesehatan ke sekitar 40.000 orang di zona konflik ini," katanya menambahkan.
Mereka belum mengidentifikasi asal serangan udara tersebut. Rumah sakit, yang memiliki 54 staf dan 30 tempat tidur, dibiayai lembaga amal medis tersebut. Lembaga ini juga memasok obat-obatan dan peralatan bagi fasilitas ini.