REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada zamannya, Kalijodo merupakan salah satu pusat lokalisasi yang paling terkenal di Jakarta. Lokalisasi ini terkenal setelah penggusuran terhadap tempat serupa, yakni Kramat Tunggak dan Planet Senen.

"Sebelumnya (Kalijodo) ada Kramat Tunggak, Planet Senen, itu nama-nama tempat pelacuran yang terkenal," kata wartawan senior Republika, Alwi Shahab, Senin (15/2).

Reaksi keras sempat muncul dari masyarakat yang menganggap Kalijodo sebagai tempat maksiat. Di sisi lain, bagi mereka yang mencari nafkah di Kalijodo, tempat itu membawa berkah, banyak dari warga yang mendapatkan penghasilan di sana.

Sekitar tahun 1950 sampai 1960, Kalijodo sudah banyak dihuni. Mula-mula, mereka yang datang merupakan orang biasa. Namun, lama-lama, daerah itu menjadi lokalisasi.

"Lokalisasi ini sangat bersejarah," ujar pria yang akrab disapa Abah itu.

"Kupu-kupu malam" yang datang ke Kalijodo merupakan orang-orang yang tergusur dari Planet Senen dan Kramat Tunggak, yang saat ini menjadi Pusat Kebudayaan Islam atau Islamic center. Jumlah mereka yang mencari nafkah di Planet Senen sangat banyak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika