REPUBLIKA.CO.ID, Pianis jazz asal Indonesia Joey Alexander tampil memukau di panggung Grammy Awards hari ini (16/2). Membawakan lagu Freedom Jazz Dance Joey meraih apresiasi besar dari penonton di Staples Center Los Angeles, tempat Grammy Awards dihelat.

Musisi berusia 12 tahun itu dilahirkan di Bali dan sempat tinggal di Jakarta sebelum akhirnya pindah bersama keluarga besarnya ke New York, AS. Ayah serta ibunya dikabarkan menjual semua harta mereka di Indonesia demi memboyong Joey ke Amerika dan mengejar mimpinya sebagai musisi jazz.

Tapi sebenarnya seperti apa keseharian Joey? Dikutip dari VOA Indonesia yang mewawancarai Joey secara eksklusif, diketahui kalau Joey tak ubahnya anak seusianya yang lain.

"Saya hanyalah seorang anak yang mempunyai aktivitas dan hobi sama seperti anak-anak pada umumnya. Saya suka mainan seperti action figures super heroes dan juga suka nonton film. Seperti baru-baru ini saya nonton film Kungfu Panda di mana alur ceritanya menarik dan juga banyak actionnya," kata Joey.

Meski menyukai pergi ke bioskop dan bermain, Joey tetap harus membagi waktunya antara bermusik, naik panggung, latihan, dan belajar di sekolah. Kata Joey aktivitasnya belajarnya tergolong fleksibel karena ia bersekolah secara daring atau online.

"Musik adalah hidup saya, jadi saya selalu punya waktu untuk menjalaninya."

Joey Alexander mendapatkan dua nominasi Grammy lewat kategori Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo. Pada kategori Best Jazz Instrumental Album dimenangkan oleh John Scofield, sedangkan Best Improvised Jazz Solo dimenangkan oleh Christian McBride.

Joey juga merupakan salah satu nominator termuda yang pernah dicatat ajang Grammy Awards. Dunia musik AS pun menyebut Joey sebagai jenius di bidang musik, selain menyebutnya sebagai 'prodigy' di dunia musik.

(baca: Joey Alexander Buat Nama Indonesia Disebut di Panggung Grammy)

Ikuti Whatsapp Channel Republika