REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, PTPN III mengklaim minat investor untuk berinvestasi di kawasan ini cukup tinggi. Sayangnya, minat para investor tersebut hanya sebatas bertanya dan mencari informasi, bukan mengurus perizinan untuk berinvestasi.
"Sudah banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang menanyakan soal Sei Mangkei. Tapi masih hanya CNN, cuma nanya-nanya," kata Kepala Urusan Humas PTPN III, Herfrik Riyanto kepada Republika, Selasa (16/2).
Herfrik enggan mengira-ngira mengenai penyebab masih sepinya investor yang mendaftar dan memroses izin untuk berinvestasi di Sei Mangkei. Namun, ia mengklaim, segala urusan terkait perizinan telah diselesaikan.
"Itu sudah kita selesaikan, baik administrasi, penerbitan izin juga sudah. Segala hal terkait perizinan sudah jalan," ujanya.
Sejak dibuka hingga bulan ini, ada enam perusahaan, kata Herfrik, yang telah berinvestasi dan beroperasi di Sei Mangkei. Keenam perusahaan tersebut, yakni PT PLN, PT Pertamina Gas, PT Industri Nabati Lestari, PT Unilever Oleochemical Indonesia, pabrik kelapa sawit, dan pabrik palm kernel oil (PKO). Dua pabrik terakhir merupakan milik PTPN III.