REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah memberikan izin mengakses tujuh area yang dikepung untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, Selasa (16/2). Konvoi PBB akan mempersiapkannya dalam beberapa hari ke depan.
Perwakilan khusus PBB di Suriah, Staffan de Mistura mengatakan PBB akan menguji komitmen pemerintah untuk memberikan akses pada Rabu (17/2). Menurutnya, pemerintah dan PBB telah mendiskusikan masalah akses kemanusian tersebut.
"Jelas ini adalah tugas pemerintah Suriah untuk menjangkau setiap orang Suriah dimana pun mereka dan mengizinkan PBB membawa bantuan kemanusiaan. Besok kami akan mengujinya," kata de Mistura dalma pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), pemerintah mengizinkan akses ke Deir al-Zor dan Kafraya di Idlib, Madaya, Zabadani, Kafr Batna dan Mouadamiya al-Sham di pedesaan Damaskus. OCHA mengatakan bantuan akan dikirim secepatnya dalam beberapa hari kedepan.
Sementara, pembicaraan damai yang didukung PBB akan dilanjutkan di Jenewa pada 25 Februari. Sebelumnya, de Mistura menangguhkan sesi pertama awal bulan ini. Pertemuan Jumat lalu antara negara-negara besar di Munich sepakat untuk menghentikan pertempuran demi melanjutkan pembicaraan. Namun pemerintah dan Suriah menolak gencatan senjata.
Baca juga:
Seperti Apa Sosok 'Si Firaun', Boutros-Ghali?
Kabur dari Razia Imigrasi, WNI Terjebak Lumpur Sedada