PURWOREJO -- Memasuki musim penghujan, berbagai daerah di Indonesia memasuki masa rawan bencana banjir dan tanah longsor. Puncaknya pada Februari ini, tercatat 103 kabupaten/kota dari 23 provinsi dilanda bencana tahunan tersebut. Sebanyak 102 ribu jiwa mengungsi, belum lagi korban jiwa dan materi yang merundung masyarakat.
Melihat situasi darurat bencana, Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak Desember 2015 telah melakukan berbagai aksi untuk mersepons peristiwa bencana.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik sehingga evakuasi korban bisa berjalan sesuai target, semoga bisa kita bekerja sama lagi di lain kesempatan," ujar Kepala Basarnas Jateng, Agus Haryono kepada Republika.co.id, Sabtu lalu (13/2).
Menurutnya, dalam kurun waktu kurang dari sepekan, ACT telah membuka 8 Induk Posko Wilayah (IPW) di Jakarta, membawahi 25 Induk Posko Darurat (IPD) banjir selama 2016. Tidak hanya Jakarta dan sekitarnya, ACT pun membuka posko-posko tanggap bencana di berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera dan Jawa bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Aksi yang dilakukan ini meliputi evakuasi, dapur sosial, pelayanan kesehatan, bantuan air bersih, dan penyaluran donasi.