Rabu 17 Feb 2016 11:43 WIB

4 Penyebab Kehancuran Indonesia, Salah Satunya LGBT

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Ali Mustafa Yaqub
Foto: Republika/Damanhuri
Ali Mustafa Yaqub

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPMI) Ali Mustafa Yakub mengungkapkan, ada empat faktor penyebab kehancuran bangsa Indonesia. "Narkoba, konflik, terorisme, dan sekarang LGBT, ini yang akan menghancurban bangsa Indonesia," kata mantan imam Masjid Istiqlal itu dalam diskusi di stasiun televisi swasta dengan tema 'LGBT Marak, Apa Sikap Kita?', Selasa (16/2) malam.

Ali menyebut, adanya aliran dana UNDP untuk program LGBT di Indonesia, merupakan salah satu pertanda ada oknum-oknum yang berupaya merusak bangsa Indonesia. "Ketahanan Indonesia sudah lampu kuning, bisa jadi merah," ujar dia.

Apabila pemerintah dan rakyat tidak segera mewaspadai, ia menilai, Indonesia akan bernasib sama seperti Irak, Lebanon, Siria, dan Yaman. Menurut Ali, semua pimpinan agama yang ada di Indonesia tidak ada yang menyetujui LGBT, yang berbeda adalah hukumnya.

"Saya mendukung dan setuju yang menolak LGBT. Tapi, orang-orang yang terkena LGBT tak boleh dizalimi, dia warga Indonesia," kata Ali.

Ali berujar, jika bangsa Indonesia melegitimasi UU LGBT atau pernikahan sejenis, maka negara ini akan habis. "Kambing jantan kawin dengan jantan, tidak ada. Sehingga kalau ada manusia kawin dengan sesama jenis, berarti lebih parah dari kambing," tuturnya.

Dia meyakini, ada pihak tertentu yang ingin mengacak-acak bangsa Indonesia melalui promosi, propaganda dan legalisasi LGBT. Selama ini, Indonesia sudah dinyatakan darurat narkoba. Ia khawatir, legitimasi LGBT justru semakin memperparah kondisi Indonesia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement