REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar penertiban wilayah Kalijodo berlangsung aman.
Wanita yang akrab disapa Risma itu mengaku tidak berani mengomentari rencana penertiban Kalijodo yang selama ini dikenal sebagai kawasan prostitusi. Ia hanya memberi sedikit masukan, mengingat kawasan tersebut serupa dengan lokalisasi Dolly yang sudah ditutupnya.
"(Beri masukan) nanti saya di marahin pak Ahok lagi. Yang terpenting semuanya diajank ngomong saja, kalau tidak mana bisa mau bangun-bangun," kata Tri Risma dengan candaan khasnya usai pelantikan Bupati/Walikota di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Rabu (17/2).
Memang tidak mudah untuk melakukan perubahan di kawasan seperti Kalijodo. Berkaca pada penertiban lokalisasi Dolly, kata dia, pemkot Surabaya pun membutuhkan waktu lama hingga proses berjalan aman dan sesuai harapan.
"Saya nggak ada tataran menggurui. Saya tutup Dolly itu saja dipikirkannya dari 2012, jadi sudah dua tahun saya siapkan itu," ujarnya.
Bahkan dirinya mengungkapkan Dolly kini tengah diproyeksikan sebagai pemukiman usaha dan seni. Dalam waktu dekat, dirinya akan mengajak warga setempat untuk belajar seni mural.