REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Polisi Denmark mengambil 55 unit ponsel migran anak-anak tanpa pendampingan pada Selasa (16/2). Polisi mengklaim pengambilan dalam upaya memverifikasi identitas mereka.
"Jika Anda datang ke negara itu dan mengatakan Anda dari Suriah, tetapi wajah Anda tidak bisa membuktikannya, ponsel adalah cara terbaik untuk menentukan apakah Anda mengatakan yang sebenarnya atau panggilan menuju ke Ghana,’’ kata juru bicara polisi Denmark Richard Österlund la Cour seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (17/2).
Ia menambahkan, butuh waktu lama untuk mengembalikan ponsel itu karena banyaknya pendatang. Denmark biasanya menerima sekitar 200 migran anak tanpa pendamping per tahun. Tetapi pada tahun 2015, jumlahnya lebih dari 2.000 migran.
Denmark kini menjadi tuan rumah untuk 5,6 juta orang dengan 21.000 aplikasi suaka yang tercatat tahun lalu. Ini menjadikan Denmark menjadi salah satu tujuan tertinggi negara tujuan migran ke Uni Eropa.