REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Pembela Hak-Hak LGBT Hartoyo mengatakan sistem sosial Indonesia tidak mendukung LGBT. Sehingga lesbian, gay, biseksual dan transgender sulit menempuh pendidikan formal.
"Saya beruntung, sejak kecil tidak terbuka bahwa saya gay, sehingga saya bsa bersekolah dan bekerja dengan aman, tetapi saat saya sekarang mendeklarasikan diri sebagai gay dan aktivis, saya khawatir dengan keamanan dan resistensi orang lain terhadap saya," ujar dia dalam talkshow LGBT Beda Tapi Nyata di Warung Daun, Cikini, Sabtu (20/2).
Begitu juga dengan rekannya Didi Utomo yang tidak lolos dalam seleksi Komnas HAM. Hartoyo yakin dia tidak lolos bukan karena kompetensinya dibawah standar, tetapi lantaran ia merupakan bagian dari LGBT.
Hartoyo mengatakan gerakan LGBT perlu ada karena selama ini mereka yang terbuka sulit mencari pekerjaan. Masalah perkawinan sejenis, menurut dia, terlalu melompat sangat jauh, karena mencari pekerjaan dan hidup aman saja masih sulit.
Baca juga, Mahfud: Ini Empat Pendukung LGBT.