Senin 22 Feb 2016 14:51 WIB

Warga Protes Bekasi Sering Macet

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri).
Foto: Antara
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku dibanjiri keluhan warganya akan kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap akhir pekan di 19 titik kawasan setempat.

"Harus dicari akar permasalahannya. Dishub jangan cuma bisa di jalanan saja," katanya di Bekasi, Senin (22/2).

Menurut dia, saat ini ada 19 titik kemacetan di Kota Bekasi yang harus segera dicarikan solusinya, sehingga tidak berlarut.

"Masyarakat bilang ke saya, kemacetan itu rutin terjadi setiap Jumat, Sabtu dan Minggu," katanya.

Pernyataan itu disampaikan Rahmat saat memimpin apel gabungan bersama aparat Satpol PP dan Dinas Perhubungan di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (22/2). "Tingkat kepuasan masyarakat harus kita pikirkan. Kita semua punya tanggung jawab untuk mewujudkan Bekasi maju, sejahtera dan ihsan," katanya.

Adapun sejumlah titik macet tersebut di antaranya berlokasi di sekitar Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, Pasar Baru Bekasi Timur, Pasar Jatiasih, Komsen, Perempatan Rawa Panjang, Grand Mal Bekasi, Perempatan Bulak Kapal, Pasar Kecapi, gerbang Tol Bekasi Timur, Sumberarta dan lokasi lainya.

Dikatakan Rahmat, upaya pengentasan titik macet itu tidak hanya menjadi beban Dishub dan Polantas, namun juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dinas Bina Marga dan Tata Air, Dinas Bangunan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

"Pengentasan kemacetan salah satunya adalah dengan menambah jaringan jalan baru agar titik macetnya bisa terurai," katanya.

Dalam apel gabungan tersebut Wali Kota Bekasi menyempatkan diri berkeliling bersama Kepala Dinas Perhubungan, Yayan Yuliana dan Kepala Satpol PP, Cecep Suherlan untuk berdialog dengan para personel upacara. Selain memeriksa kelengkapan atribut, Rahmat juga menanyakan perihal tugas dan pendapatan yang mereka terima setiap bulannya.

"Soal tunjangan Dishub dan Satpol PP nanti masing-masing sekretaris dinas kami tugaskan untuk mengevaluasi. Kami ingin pendapatan mereka layak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement