Senin 22 Feb 2016 22:58 WIB

11 Posko Kemanusiaan ACT Jangkau Korban Bencana

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Maman Sudiaman
Aksi serentak relawan ACT
Foto: istimewa
Aksi serentak relawan ACT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Indonesia saat ini sedang menghadapi peningkatan jumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan longsor. Hingga saat ini tercatat 116 wilayah kabupaten/kota terdampak banjir dan tanah longsor. 

Angka kejadiannya mencapai 103 kejadian bencana banjir dan 63 kejadian tanah longsor. Sementara sebanyak 74.549 jiwa terpaksa hidup dalam kesulitan, terpaksa kehilangan tempat tinggal, kekurangan makanan, dan menghdapai keterbatasan air bersih.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berusaha keras secara simultan menjangkau para korban bencana. Sejak sepekan lalu, ACT telah menyiapkan 11 Posko Kemanusiaan tingkat wilayah di sepuluh provinsi di Indonesia yakni di Aceh, Medan, Riau, Sumatera Barat (Solok Selatan dan Pasaman), Sumatra Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (Bojonegoro) dan Kalimantan Barat. Kehadiran posko ini untuk merespon bencana banjir dan longsor (hidrometeorologi) yang masih akan terus berlangsung sesuai prediksi BMKG, dan hadir memberikan bantuan untuk warga-warga di wilayah sekitar posko yang beberapa waktu lalu mengalami musibah banjir. 

Pascabanjir, masih cukup banyak warga di sekitar Posko ACT mengalami kesulitan menjalankan kehidupannya seperti sedia kala. Ada yang masih harus mengatasi dampak banjir yang meninggalkan lumpur tebal di sekitar lingkungannya, tinggal di pengungsian karena rumahnya habis terendam banjir, mengalami gangguan kesehatan, masih sulit mendapatkan bahan kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari sampai terancam wabah Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Selama sepekan kemarin, ACT menggelar Aksi Serentak Respon Bencana untuk warga korban bencana banjir, longsor dan kawasan potensial (DBD) yang berada dalam jangkauan kerja posko. Bentuk aksi berupa distribusi logistik (pangan), kasur tidur, perlengkapan kebersihan pribadi, layanan kesehatan gratis, trauma healing, pendirian dapur sosial untuk menjamin ketersedian makanan siap santap, aksi bersih-bersih dan aksi pengasapan (fogging) untuk warga yang berada di wilayah potensial DBD. 

Salah satu Posko Kemanusiaan di DKI Jakarta melakukan pengasapan (fogging) di Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat yang tahun ini masuk ke dalam wilayah endemik Demam Berdarah dengue/DBD. Empat RT di RW 009 yang merupakan pemukiman padat penduduk kumuh menjadi target tim fogging ACT-MRI yang saat itu menurunkan 7 personilnya ke lokasi. Sekitar 459 rumah 689 kepala keluarga (KK) dan 2756 jiwa mendapat manfaat pelayanan pengasapan.

Fogging sangat perlu di sini karena sudah banyak warga kami yang terserang wabah DBD. Warga setiap hari berinteraksi dengan limbah sampah Pasar Tanah Abang yang menjadi sarang ideal nyamuk Aedes aegypti,” ujar Lurah Kebon Kacang, Khotibul Ummam dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (22/1).

Melihat kondisi lingkungan di Kebon Kacang, masyarakat sulit membedakan lagi antara saluran limbah pasar dengan saluran air pemukiman. Keduanya sama-sama kotor dan berbau.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement